PenjaskesSekolah Menengah Pertama terjawab Permainan tradisional jarang dipertandinkan karena Iklan Jawaban 4.3 /5 37 ayuidzansururi setiap daerah memiliki permainan tradisional yang berbeda beda dan di ikuti dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan permainan tradisional jarang dipertandingkan maaf kalo salah salah

15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba – Grameds, kalau mengingat permainan tradisional yang dimainkan waktu kecil rasanya sangat seru ya? Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permainan tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan permainan games yang ada di gadget. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus terus melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang begitu saja. Permainan tradisional tidak kalah seru dengan permainan games yang ada di gadget lho, Grameds. Mau tahu apa saja permainan tradisional yang seru, yang perlu Grameds coba? Yuk, baca artikel ini ya! 15 Permainan Tradisional Seru yang Perlu Kamu Coba1. Gangsing2. Ular Naga3. Egrang4. Kucing-kucingan5. Engklek6. Bakiak7. Congklak8. Ketapel9. Benteng10. Rangku Alu11. Boi-boian12. Bola Bekel13. Petak Umpet14. Gundu/KelerengKategori SosiologiMateri Sosiologi 1. Gangsing Permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya, Grameds. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, gasing saat dibuat lebih modern dan lebih menarik lagi dengan tampilan yang elegan. Jika berminat untuk membeli gasing, Grameds bisa membelinya di marketplace ternama dengan banyak pilihan model/jenis dan juga harga yang sangat beragam. 2. Ular Naga src “Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari. Umpan yang lezat, itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang”. Jika kita mendengar nyanyian tersebut rasanya tidak asing ya, Grameds. Ya, nyanyian tersebut merupakan nyanyian khas dalam permainan tradisional ular naga. Kenapa dinamai ular naga ya? Karena dalam permainan ini pemainnya membentuk barisan yang panjang seperti ular. Cara bermain permainan ini dimulai dari 2 orang yang membentuk jalan untuk dilewati barisan ular sambil bernyanyi lagu khas ular naga panjang. Kemudian, 2 orang yang menjaga jalan menangkap 1 orang dari barisan ular yang melewati nya. Lalu, yang terperangkap tersebut memilih akan mengikuti tim A atau tim B. Setelah habis semua barisan ular, selanjutnya dimulailah perebutan anggota yaitu saling tangkap antar teman yang berbeda tim. Permainan ular naga ini tidak mengenal usia lho, Grameds. Jadi, siapapun bisa bermain bersama-sama. Wah, seru sekali ya! 3. Egrang src Egrang merupakan permainan tradisional yang menggunakan 2 tongkat bambu berukuran tinggi 150 cm dan diberi pijakan kaki di bawah nya, dimana seseorang bisa berdiri di atas pijakan kaki tersebut dan berjalan dalam ketinggian dan keseimbangan. Permainan tradisional egrang ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan permainan ini mendapat pengaruh dari China. Grameds, uniknya lagi sebutan egrang ini berbeda-beda di setiap daerah. Seperti di Kalimantan disebutnya Batungkau, di Jawa Tengah disebutnya Jangkungan, di Bengkulu disebutnya Ingkau, dan di Sumatera Barat disebutnya Tengkak-tengkak. Namun, masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan Egrang. Permainan tradisional egrang ini tidak hanya di Indonesia, Grameds. Beberapa negara lainnya juga ada permainan tradisional egrang ini, seperti di beberapa negara Eropa dan Jepang. Jika dilihat, permainan egrang ini sangat mudah sekali dilakukan. Namun, cara bermain permainan tradisional ini membutuhkan keseimbangan yang baik karena pemain berdiri diatas pijakan kaki dan berjalan dengan tongkat bambu ini. Jika tidak seimbang, pemain bisa terjatuh dari tongkat. Permainan tradisional egrang ini memiliki makna yang sangat dalam jika diteliti dengan nilai kehidupan karena permainan ini dimainkan dengan niat yang kuat. Saat kaki sudah dipijakkan di tongkat bambu, kemudian badan sedikit dicondongkan ke depan untuk berjalan maka Grameds tidak boleh ragu-ragu untuk terus berjalan. Pemain harus berjalan cepat dan seimbang agar tidak jatuht. Sama hal nya dengan nilai kehidupan, ketika kita sudah mengambil keputusan kita harus bertekad dan berkomitmen untuk menyelesaikan dan tidak boleh ragu-ragu. Nilai-nilai seperti sportifitas, kerja keras, dan keuletan sangat kental tercermin dalam nilai budaya pada permainan egrang ini. Permainan egrang ini tidak mengenal usia juga dalam memainkannya. Anak-anak atau orang dewasa pun bisa memainkannya, asal ada niat, tekad, dan keberanian. Ayo lestarikan permainan ini dengan mengajak teman-teman Grameds untuk bermain enggrang dan permainan tradisional lainnya agar tidak hilang dengan adanya kemajuan teknologi melalui buku Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. 4. Kucing-kucingan src Permainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih 2 orang, 1 orang menjadi kucing dan 1 orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang. Permainan kucing-kucingan ini juga tidak mengenal batasan usia karena bisa dimainkan oleh siapapun. Permainan kucing-kucingan ini juga bisa mengasah kelincahan lho, Grameds. Kamu wajib mencoba permainan kucing-kucingan yang seru ini! 5. Engklek src Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah dengan gambar kotak-kotak. Kemudian, melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan engklek ini bisa dimainkan dengan perorangan atau berkelompok, laki-laki dan perempuan juga bisa memainkan permainan ini. Istilah permainan engklek berasal dari Jawa. Di setiap daerah permainan ini memiliki nama masing-masing. Di Riau disebutnya Setatak, di Jambi disebutnya Tejek-tejekan, sedangkan di daerah Batak Toba disebut nya Marsitekka. Cara bermain permainan ini dimulai dengan menggambar kotak-kotak pada media tanah yang datar. Kemudian, setiap pemain bergiliran untuk melompat pada kotak-kotak yang telah dibuat dengan menggunakan satu kaki. Sebelum melompat, pemain yang bergiliran melompat harus melempar batu ke dalam kotak-kotak sesuai urutannya. Jika terjatuh pada saat melompat, pemain harus meletakkan batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk mengawali giliran pemain. Dalam permainan ini, keseimbangan sangat dibutuhkan. Sebab, selain tidak boleh jatuh pemain juga dilarang menginjak garis-garis sepanjang kotak. Ada macam-macam jenis susunan kotak pada permainan ini. Ada bentuk pesawat, bentuk gunung, dan bentuk baling-baling. 6. Bakiak src Permainan Bakiak merupakan permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu Terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga. Meski dilihatnya sangat mudah, permainan ini sangat membutuhkan konsentrasi agar berjalan dengan kompak. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Permainan bakiak ini bisa dimainkan dengan laki-laki ataupun perempuan. Permainan ini juga tidak mengenal usia, sehingga siapapun bisa mengikutinya. Manfaat dari permainan ini banyak lho, Grameds. Bermain bakiak bisa melatih koordinasi anggota tubuh yaitu gerakkan tubuh dan kaki secara bersamaan. Bermain bakiak bisa melatih kesabaran karena membutuhkan konsentrasi, keseimbangan, dan kekompakkan antar pemain untuk melangkah agar tidak terjatuh. Bermain bakiak juga melatih kerjasama karena ketika bermain pemain harus kompak dalam melangkah agar tidak terjatuh dan bisa terus melangkah sampai garis finish. Melalui berbagai permainan tradisional, kita dapat mengembangkan kecerdasan intelektual yang dimiliki. Oleh sebab itu, buku Kumpulan Permainan Tradisional Nusantara ini hadir dengan harapan menjadi sarana untuk mengembangkan kecerdasan anak melalui permainan. 7. Congklak src Permainan congklak merupakan permainan tradisional Indonesia yang sangat digemari terutama anak perempuan. Permainan ini sudah dikenal di Indonesia terutama pulau Jawa sejak lama. Pada zaman dahulu, untuk golongan istana biasanya bermain congklak dengan menggunakan papan congklak yang berukir mewah, sedangkan untuk golongan rakyat biasa bermainnya dengan mengorek lubang di dalam tanah dan menggunakan biji-bijian. Permainan congklak memiliki nama yang berbeda-beda di tiap daerah. Di Jawa disebutnya congklak, dakon, atau dakonan, di Sumatera disebutnya dengan Congkak, di Lampung disebutnya dengan Dentuman Lamban, di Sulawesi disebutnya dengan Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang, dan Nogarata, di Malaysia lebih dikenalnya dengan sebutan Congkak. Cara bermain permainan ini yaitu dilakukan dengan 2 orang dengan menggunakan papan congklak dan 98 buah biji congklak. Papan congklak sangat beraneka ragam jenisnya, ada yang terbuat dari kayu dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bijinya ada yang terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang, 14 buah lubang kecil-kecil yang saling berhadapan dan 2 buah lubang besar di kedua sisinya. Setiap lubang kecil diisi dengan biji congklak dan 2 buah lubang besar dianggap sebagai pemilik masing-masing pemain. Sebelum permainan dimulai, tiap lubang kecil diisi dengan 7 biji congklak. Pemain saling duduk berhadapan. salah satu pemain yang mulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya dilakukan demikian dengan berlawanan arah jarum jam. Bila biji congklak habis dilubang kecil yang berisi biji congklak lainnya, pemain bisa mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi setiap lubang seperti sebelumnya sampai biji congklak habis. Dalam permainan ini, pemain dianggap selesai jika pemain tidak memiliki biji congklak lagi dalam setiap lubang kecilnya dan pemenangnya dilihat dari banyaknya biji congklak yang ada di dalam lubang besar milik masing-masing pemain. Congklak dengan sangat mudah ditemukan pada market place ternama di Indonesia, mulai dari congklak yang terbuat dari bahan pelastik sampai congklak yang di buat dari bahan kayu ukiran khas Indonesia. Wah seru ya Grameds? 8. Ketapel src Permainan ketapel merupakan permainan tradisional yang multifungsi. Selain untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga bisa digunakan untuk berburu mangga, rambutan dan lainnya. Eits, asal jangan berburu buah-buahan di pohon milik tetangga maupun orang lain ya Grameds 😀 Pada zaman dahulu, anak-anak menggunakan ketapel untuk berburu binatang seperti burung. Permainan ketapel ini terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit sebagai tempat batu yang akan dilontarkan. Cara memainkan ketapel ini sangat mudah, setelah ketapel dibuat letakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan arahkan pada sasaran lalu lepaskan. Ketapel sekarang ini juga sudah banyak tersedia berbagai marketplace ternama di Indonesia dengan jenis dan harga yang beragam. Untuk lebih mengenal permainan ketapel serta permainan tradisional lainnya yang ada di Indonesia, Grameds dapat membaca buku Ensiklopedia Negeri Permainan Tradisional yang ada di bawah ini. 9. Benteng src Permainan benteng merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang sampai 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya berupa tiang, batu atau pilar yang digunakan sebagai markasnya. Cara bermain dari permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten untuk menantang para pemain dari benteng lainnya. Pemain dari benteng lainnya akan maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang dapat terkejar dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri, dan teman-teman dari benteng ini akan mengejar pemain dari benteng lawan yang mengejar tadi. Demikian seterusnya sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain karena telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh lawannya. Dalam permainan benteng ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas masing-masing. Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang benteng lawan dan meneriakkan kata “benteng”. Permainan memiliki manfaat yang bergam, misalnya dapat melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar teman, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi. Sampai saat ini, permainan benteng sering dimainkan terutama oleh anak laki-laki. 10. Rangku Alu src Permainan Rangku Alu merupakan permainan tradisional dan juga tarian dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku Alu biasanya dimainkan sebagai syukuran dan ekspresi rasa bahagia untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan. Biasanya pada saat bulan purnama para remaja berkumpul untuk memainkan permainan ini. Bermain Rangku Alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu yang masing-masing bambu memiliki panjang 2 meter, memakai tongkat membentuk palang, dan menggerak-gerakkannya sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa terjepit bambu itu sendiri. Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan karena semakin lama seseorang bermain semakin cepat tempo pergerakan bambu. Rangku Alu selain untuk bermain, bisa juga sebagai sarana edukasi dan pembentukan karakter diri, Grameds. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan ketepatan dalam bertindak karena tidak hanya melompat-lompat asal. Dalam permainan ini perlu fokus untuk mensinkronisasi gerak kaki dan gerak bambu. Jika tidak bisa fokus, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu bahkan bisa terpeleset. Permainan rangku alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak. permainan ini juga bisa dimainkan oleh seluruh kalangan usia. Biasanya, rangku alu dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput untuk menghindari pemain agaar tidak terpeleset. 11. Boi-boian src Permainan boi-boian merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil pada tumpukan pecahan genteng atau batu yang pipih. Alasan permainan ini dinamakan “boi-boian” karena, pada zaman dahulu pemain yang memainkan permainan ini lebih banyak anak cowok yang dalam bahasa inggrisnya “Boy”. Maka dari itu, masyarakat menyebutnya permainan boi-boian. Bisa dikatakan, permainan boi-boian merupakan bowlingnya Indonesia namun lebih seru. Cara bermain boi-boian yaitu satu kelompok harus menyusun pecahan genteng hingga tidak tersisa namun tetap berwaspada dan menghindar dari tembakan bola yang dilempar oleh anggota kelompok lawan. Kelompok yang satunya menembakkan bola ke pecahan genteng yang disusun. Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan. Mereka yang terkena lemparan biasanya keluar dan berdiri di kejauhan untuk tetap menyaksikan permainan dan mendukung teman-teman sekelompoknya yang belum terkena lemparan bola. Wah, seru juga ya Grameds permainan ini. Secara tidak langsung, permainan ini mengajarkan untuk bersikap sportif dan tanpa melakukan kecurangan agar permainan tetap seru dan menyenangkan. 12. Bola Bekel src Permainan bola bekel merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Permainan bola bekel ini merupakan permainan dengan menggunakan bola karet dan 7 bijih bekel. Permainan bola bekel biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Namun, tidak sedikit juga anak laki-laki bermain bola bekel. Permainan bola bekel dimainkan perorangan, tidak bisa berkelompok. Di Jawa Barat, permainan ini lebih dikenal dengan sebutan Bekel dan Kuwuk. Cara bermain bola bekel ini sangat mudah. Permainan bola bekel dimulai dengan melambungkan bola karet kemudian dengan diikuti dengan menabur biji bekel. Saat bola melambung ke atas, pemain mengambil biji bekel yang terserak sesuai tingkatannya. Peraturan dalam permainan bola bekel, jika biji tidak terambil, bola tidak tertangkap maka pemain dikatakan gugur dan dilanjut dengan pemain selanjutnya yang sudah menunggu. Pelajari permainan tradisional lainnya dalam buku Sd/Mi Kl 3 Buku Teks Tematik Terpadu Tema Mengenal Olah Raga& Permainan Tradisional dibawah ini. 13. Petak Umpet src Permainan petak umpet merupakan permainan tradisional yang sangat mudah dilakukan. Permainan ini sudah ada sejak lama dan menjadi permainan tradisional di seluruh negara. Inti permainan ini yaitu menemukan orang yang bersembunyi. Orang yang pertama kali ditemukan saat bersembunyi, dinyatakan gugur dan akan bergantian dengan si pencari. Permainan petak umpet ini bisa dilakukan minimal 2 orang dan lebih seru jika dimainkan dengan banyak pemain. Permainan petak umpet ini bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Sebelum petak umpet dimulai, biasanya pemain melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang akan menutup mata untuk mencari teman-teman yang akan bersembunyi. Permainan ini bermanfaat untuk melatih dalam hal sosialisasi dengan teman, aktif, melatih sportifitas pada mereka yang menang atau kalah, berdiskusi, dan tak lepas dari perasaan senang. 14. Gundu/Kelereng Permainan Gundu atau kelereng merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan anak laki-laki. Banyak dari anak laki-laki tersebut yang mengoleksi kelereng hingga 1 kaleng biskuit dengan berbagai macam motif dan ukuran. Permainan kelereng atau gundu di tiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda. Di Jawa menyebutnya dengan Neker, di Sunda disebutnya dengan Kaleci, di Palembang disebutnya dengan Ekar, dan di Banjar disebutnya dengan Kleker. Cara bermain kelereng, biasanya dengan menggambar lingkaran dan menaruh kelereng yang akan dilombakan. Setelah itu, secara bergantian pemain akan menyentilkan kelereng mereka ke kelereng lawan yang ada di dalam lingkaran. Jika setelah menyentil kelereng dan mengenai kelereng yang ada di dalam sampai keluar lingkaran, kelereng tersebut akan menjadi miliknya. Bermain kelereng atau gundu ini juga memiliki banyak manfaatnya. Manfaat utama yang didapat yaitu berkembangnya saraf motorik, melatih kejujuran, melatih kesabaran, melatih kemampuan berpikir, melatih kepercayaan diri, meningkatkan ketelitian, dan yang lebih penting melatih interaksi sosial dengan teman-temannya. Bagaimana Grameds, banyak sekali ya permainan tradisional yang sangat seru jika dimainkan? Grameds, bisa mencoba bermain dengan adik, kakak, ataupun orang tua. Selain, memiliki banyak manfaatnya bermain permainan tradisional bersama orang tua bisa mengajak mereka bernostalgia pada masa kecil mereka, lho. Tapi, untuk saat ini bermainnya diRumahAja ya, Grameds. Walaupun diRumahAja tidak kalah seru nya kok dengan bermain di luar! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Erika ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Berikutpermainan tradisional yang sudah jarang di mainkan di jaman sekarang untuk membuka memory sobat bro and sis mungkin juga bisa dimainkan lagi sama adik adik bro and sis. Petak Umpet. gambar: marneskliker.com. Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru. Cara
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, sehingga masing-masing daerah memiliki kekhasan masing-masing, mulai dari pakaian tradisional, rumah adat, makanan khas, termasuk permainan tradisional. Dalam permainan yang menyenangkan, anak dapat mengungkapkan imajinasinya dengan bebas. Dengan demikian, kegiatan bermain dapat dijadikan sarana dalam mengembangkan kreativitas anak. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permainan tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan permainan games yang ada di gadget. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus terus melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang begitu saja. Baca juga Permainan Tradisional Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Nilainya Berikut ini macam-macam permainan tradisional dari Indonesia Gasing Permainan tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini umumnya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini terbuat dari kayu dan bentuknya unik seperti bawang merah besar namun memiliki pentolan di atasnya. Cara bermainnya pun sangat mudah dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah. Biasanya tiap orang memiliki teknik khusus agar gasingnya dapat berputar paling lama. Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah ditentukan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing yaitu menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, gasing saat dibuat lebih modern dan lebih menarik lagi dengan tampilan yang elegan. Gatrik Shutterstock/Dhafi-kk Gatrik, permainan tradisional asal Jawa Barat Permainan tradisional gatrik adalah permainan yang menggunakan dua batang bambu. Sebelumnya, dua batang bambu diiris tipis dengan panjang yang berbeda. Bambu satu berukuran kurang lebih 30 sentimeter dan bambu yang lain berukuran kira-kira 15 sentimeter. Selain dua batang bambu, dalam permainan gatrik juga dibutuhkan dua buah batu bata. Batu bata ini digunakan sebagai penopang bambu yang berukuran lebih pendek. Untuk bermain gatrik, kumpulkan teman-teman dengan jumlah genap, setidaknya 6 sampai 8 anak. Jumlah ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Aturan bermain gatrik sangat mudah dan sederhana. Dua kelompok masing-masing memiliki tugas. Kelompok 1 bertugas melempar bambu, sedangkan kelompok yang lain bertugas menangkap bambu. Jika bambu berhasil ditangkap oleh lawan main, itu artinya pemain bisa bertukar posisi. Menang atau kalah dalam permainan gatrik, ditentukan dengan jumlah poin. Bagi kelompok yang memiliki banyak poin, itulah yang menang. Baca juga Mengenal Permainan Tradisional Gobak Sodor Engklek Ilustrasi permainan tradisional Engklek atau gacok merupakan permainan tradisional di Indonesia yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Gacok dapat berupa batu atau keramik yang besarnya berkisar 5-7 cm atau lebih, yang dibuat pipih dan tidak tajam. Aturan dalam permainan ini yaitu batasi lokasi bermain dengan garis kotak-kotak menggunakan kapur atau batu bata. Buat enam kotak dari atas ke bawah. Pada kotak kelima, buat lagi kotak kanan dan kiri sehingga membentuk seperti huruf T. Pemain boleh dua orang atau lebih. Pemain harus melempar batu dari kotak terdekat atau kotak pertama. Jika batu tidak meleset, pemain boleh melanjutkan dengan melangkahi kotak pertama sambil jinjit satu kaki. Siapa yang sampai ke kotak akhir terlebih dahulu, adalah pemenangnya. Egrang JULIUS Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan olahraga balap lari dengan egrang. Ini salah satu nomor dalam olahraga tradisional di Kulon Progo. Olahraga ini awalnya diperkenalkan lewat pelajaran ekstra sekolah sekian lama lantas sekarang dipertandingkan secara terbuka antar sekolah. Egrang adalah permainan tradisional yang awalnya populer di daerah Jawa Barat. Itulah sebabnya permainan ini menjadi permainan tradisional khas Jawa Barat daerah Sunda. Karena seru dan menarik, permainan tradisional egrang kemudian banyak diminati oleh masyarakat dari daerah-daerah lain di Jawa. Bermain egrang menggunakan sepasang bambu, lalu dibuat tumpuan sebagai alas kaki. Oleh sebab itu, anak-anak boleh meminta bantuan orang dewasa dulu untuk membuatnya. Bagian tersulit dalam permainan egrang adalah menjaga keseimbangan tubuh. Untuk itu, pemain egrang perlu berlatih dengan sabar dan tekun. Baca juga Perahu Jong, Permainan Tradisional asal Riau Gundu SHUTTERSTOCK Ilustrasi anak bermain. Bermain kelereng sering juga disebut dengan permainan gundu atau guli. Di daerah Jawa, permainan ini disebut bermain nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di Banjar disebut cracker. Permainan ini banyak diminati oleh anak laki-laki, tetapi kadang anak perempuan ikut bermain dalam permainan ini adalah buatlah sebuah lingkaran dan letakkan semua kelereng dalam lingkaran. Secara bergiliran, pemain harus membidik kelereng dari luar lingkaran. Kelereng hasil bidikan yang keluar dari lingkaran akan menjadi milik pemain. Syaratnya, kelereng yang digunakan untuk membidik tidak boleh berhenti dalam lingkaran Layangan Ilustrasi permainan tradisional, layang-layang Permainan tradisional ini populer di kalangan anak laki-laki. Layangan mempunyai nama lain, seperti layang-layang atau wau. Layangan merupakan lembaran tipis berkerangka yang diterbangkan oleh pemainnya ke udara di area yang lapang. Untuk mengendalikan layangan, ada seutas benang yang dipegang pemain. Permainan permainan tradisional ini memanfaatkan kekuatan angin untuk menerbangkannya sehingga umumnya dimainkan saat musim kemarau, di mana angin berembus cukup kencang. Selain sebagai permainan anak-anak, layang-layang dipakai dalam acara ritual tertentu, biasanya berkaitan dengan budaya pertanian. Di beberapa daerah, layang-layang dipakai sebagai alat bantu memancing dan menjerat kelelawar. Permainan permainan tradisional layangan minimal dimainkan oleh dua orang dan semakin banyak, akan semakin seru. Baca juga Nilai-Nilai pada Permainan Tradisional dan Cara Melestarikannya Kucing-Kucingan Ramdani Permainan tradisional kucing-kucingan Permainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus. Cara bermain permainan ini yaitu dipilih dua orang, di mana satu orang menjadi kucing dan satu orang menjadi tikus. Setelah ditentukan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing. Jadi, tikus harus menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing. Permainan ini seru dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri kecuali dibantu teman untuk berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya. Jika tikus tertangkap, tikus bergantian menjadi kucing selanjutnya. Permainan ini sangat seru jika dimainkan dengan banyak orang. Permainan kucing-kucingan ini juga tidak mengenal batasan usia karena bisa dimainkan oleh siapa pun. Congklak Ilustrasi permainan congklak Permainan yang dimainkan dua orang ini cukup populer di tanah Jawa. Orang Jawa menyebutnya dengan bermain dakon, sedangkan warga Sumatera menamainya congklak. Permainan ini disebut dentuman di Lampung dan mokaotan di Sulawesi. Permainan ini menggunakan papan kayu yang diberi lubang sesuai kebutuhan. Biji congklak bisa berupa biji-bijian atau kerikil kecil. Jumlah biji-bijian congklak beragam, sesuai kebutuhan permainan. Dua baris lubang pada papan congklak berjumlah 14 dengan masing-masing pemain punya 7 lubang. Satu lubang berisi 4 biji congklak. Ada dua lubang besar di bagian ujung papan untuk menyimpang biji yang tersisa. Baca juga Permainan Rangku Alu Asal-usul dan Cara Bermainnya Aturan dalam permainan congklak adalah pemain pertama membagikan biji dari satu lubang ke lubang lain, termasuk milik lawan. Jika biji terakhir berakhir di lubang yang masih ada biji congklak, biji tersebut diambil dan disebarkan kembali pada lubang lainnya. Namun jika biji terakhir jatuh pada lubang yang kosong, pemain dianggap "mati" atau berhenti sejenak. Giliran pemain lawan melakukan hal yang sama sampai ia berhenti pada lubang yang tak ada bijinya. Lompat Tali Freepikcom/Freepik Ilustrasi permainan lompat tali Permainan tradisional lompat tali biasanya digemari oleh anak perempuan. Sebelum bermain lompat tali, siapkan karet gelang yang disambung satu per satu hingga menjadi panjang dan ujung karet masing-masing diikat. Permainan permainan tradisional ini biasanya dimainkan lebih dari dua orang karena untuk memegang tali dibutuhkan dua orang. Namun, jika kekurangan pemain atau tali tidak ingin dipegang, tali bisa diikatkan ke tiang atau pohon. Cara memainkan permainan tradisional ini dimulai dengan posisi tali paling rendah. Para pemain melompati tali tersebut. Jika sudah berhasil tali dinaikkan lebih tinggi hingga sejengkal diatas kepala. Jika tidak bisa melompati pada ketinggian diatas kepala maka pemain harus mengulang dari posisi paling rendah mengulang dari awal. Baca juga Bola Kasti Sejarah, Aturan Permainan, dan Ukuran Lapangannya Petak Umpet Ilustrasi petak umpet Petak umpet merupakan permainan tradisional yang sangat sederhana karena tidak menggunakan alat bantu. Petak umpet semakin seru jika dimainkan oleh banyak orang. Cara bermain petak umpet dimulai dengan salah seorang yang menutup mata dan yang lainnya bersembunyi. Pemain yang “jaga” akan menghitung sampai jumlah bilangan tertentu untuk memberi kesempatan pemain lain agar bersembunyi. Setelah waktu habis, pemain yang “jaga” akan mencari teman-temannya yang bersembunyi hingga semuanya ditemukan. Teman yang pertama kali ditemukan nantinya yang akan kebagian “jaga”. Jika semua sudah ditemukan, selanjutnya permainan pun berulang. Giliran yang “jaga” harus mencari teman yang sedang bersembunyi. Baca juga Olahraga Sepak Takraw Peraturan Permainan dan Tekniknya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. beberapapermainan rakyat yang sudah cukup populer di kalangan masyarakat indonesia dan menjadi olahraga tradisional, misalnya egrang, terompah panjang, patok lele, gobak sodor (hadang), sumpitan, gebuk bantal, gasing, lari balok, tarik tambang, benteng, dagongan, panjat pohon pinang, sepak raga, lomba perahu, lompat batu nias, karapan sapi dan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Permainan tradisional permainan yang sudah lama ditinggalkan anak-anak jaman sekarang. Anak-anak sekarang lebih sibuk dengan gadget dan laptopnya di dalam ruangan. Jarang beraktivitas di luar. Permainan tradisional ini lebih banyak dilakukan di luar ruangan dan memberikan banyak manfaat bagi anak-anak sebetulnya. Permainan tradisional memiliki ciri khas suatu daerah dan budaya setempat. Kegiatan permainan ini menggunakan fisik yang melibatkan otot besar dan ada unsur bermainnya. Dan permainan tradisional ini bagi anak-anak memang mempunyai manfaat perkembangan fisik maupun mental anak. Menumbuhkan kesabaran, kreatifitas, meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan anak yang lain,dan mengembangkan kemampuan motorik. Sumber gambar dok pribadi. Bakiak Dengan banyak manfaatnya permainan tradisional ini penting mengenalkan kembali pada anak-anak. Agar anak-anak sekarang bisa lagi bermain permainan ini dan membuat anak-anak mau bergerak dan bermain di luar ruangan. Oleh sebab itu , aku mengajak anak-anak di komunitas Circle of Happiness . Agar anak-anak kembali mengenal permainan tradisonal dan anak-anak bisa bebas bergerak dan bermain sepuasnya. Beberapa permainan diperkenalkan kepada mereka seperti Enggrang. Enggrang ini permainan tradisonal yang ada pengaruh dari Cina dan awal berkembang di daerah Karawang sekitar tahun 1960an. Enggrang ini mempunyai makna bambu atau kayu yang diberi pijakan untuk kaki agar bisa digerakan oleh kaki nantinya. Enggrang ini dibuat dari dua batang bambu dan dari alas bambu kira-kira 50 cm diberi alas untuk pijakan kaki. Dan untuk memainkannya itu sulit karena butuh keseimbangan tubuh. Tapi anak-anak gembira mencoba enggrang ini dan kalau sudah bisa memberikan rasa gembira dan memainkan lagi dan Bakiak ini permainan tradisional ini berasal dari Sumatera Barat. Bakiak ini ada yang bisa dimainkan tiga atau empat orang tergantung bakiaknya. Untuk memainkannya perlu kerjasama antar anggotanya. Melangkah harus bersamaan , sehingga harus ada komando dari anggotanya. Biasanya mereka menyebutkan kata kanan, kiri ,kanan demikian seterusnya agar mereka kompak melangkahnya Yoyo ini asalnya dari negrei Cina. Yoyo terbuat dari kayu, plastik, tanah liat yang diberi warna dan tali. Yoyo ini terdiri dari dua piringan bulat yang dikaitkan dengan tongkat kecil. Terdapat senar dan piringan ini dapat dinaikan dan diturunkan dan dikendalikan oleh pemainnya. Ternyata anak-anak ini sama sekali belum pernah memainkan permainan yoyo ini. Jadi mereka antusias untuk mencobanya. Dan anak-anak dengan mudah bisa memainkan dengan baik. Bahkan sudah bisa melakukannya berulang tanpa jeda. Sip!!!Bakiak batok. Permainan tradisional ini berasal dari Bogor Jawa Barat. Bakiak batok ini berasal dari batok kelapa yang kering dan dibelah menjadi dua. Kemudian di bagian tengah batok ini diberi lubang dan dimasukkan tali . Talinya harus lentur agar mudah digunakan. Cara memainkannya masing-masing kaki naik ke atas batok kelapa dan tali dijepit dengan dua buah jari kaki dan tali dipegang dengan tangan. Dan tinggal jalan. Harus bisa menjaga keseimbangan agar bisa jalan di atas batok kelapa ini. Sumber gambar dok pribadi. Enggrang Begitulan empat permainan ini diperkenalkan kepada anak-anak dan mereka antusias apalagi dilakukan di alun-alun Mandirancan . Ruang yang luas memudahkan mereka bergerak bebas tanpa batas. Setelah itu mereka masih bermain lagi , lari-lari ke sana kemari tak puas-puasnya. Melihat anak-anak bergerak dengan bebas rasanya gembira sekali. Mereka tak mengenal lelah bermain sepuasnya. Betapa anak-anak membutuhkan ruang gerak yang luas untuk memuaskan sifat anak-anak yang seharusnya suka bermain di alam bebas. Jadi mari bersama memperkenalkan kembali permainan tradisional pada anak-anak agar mereka bisa mengambil manfaatnya dan mereka bisa bergerak bebas di alam terbuka. Sumber gambar dok pribadi. Bakiak batok Lihat Humaniora Selengkapnya
Permainantradisional yang identik dengan bulan ramadhan di setiap daerah yang satu dengan daerah lain pasti mempunyai perbedaan. Untuk mengenang masa lalu dan bernostalgia, kali ini Agan TS mau membahas beberapa permainan yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan.
Menpora Dito Ariotedjo memberikan sambutan saat Penyambutan Timnas Voli SEA Games 2023 Kamboja dan Perkenalan Pengurus Pusat PBVSI masa Bakti Tahun 2023-2027 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 24/05/2023. Lazuardi Kuningan - Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora menggelar Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional POTRADNAS IX di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada 12-15 Juni 2023. Kejuaraan itu diikuti ratusan anak muda dari seluruh Indonesia. Para peserta yang merupakan remaja berusia 15-22 tahun sebagai utusan dari seluruh Indonesia itu akan mengadu ketangkasannya melalui lima jenis olahraga yang dipertandingkan pada POTRADNAS IX. Potradnas 2023 Resmi Berakhir, Ini Syarat Kemenpora untuk Tuan Rumah 2025 Melestarikan Olahraga Tradisional, Potradnas 2023 juga Turut Bangkitkan UMKM dan Wisata di Kuningan Perasaan Kapten Timnas Basket Putri Kali Pertama Diarak setelah Raih Emas SEA Games 2023 Terima Kasih! Jenis olahraga itu adalah Hadang, Egrang, Sumpitan, Terompah Panjang, dan Gasing. Kuota setiap provinsi adalah 20 orang dengan rincian masing-masing 19 orang pegiat dan satu ofisial. Menteri Pemuda dan Olahraga Menpora, Dito Ariotedjo, takjub dengan semangat kawula muda. Di tengah gempuran dunia digital yang masif, anak muda masih memiliki semangat besar untuk menggelorakan olahraga video Dito Ariotedjo mengungkapkan beberapa langkahnya setelah acara sertijab Menpora Menteri Pemuda dan Olahraga, Selasa 4/4/2023.Tradisi Turun-TemurunKemenpora Dito Ariotedjo memberikan sambutan saat Pelantikan Pengurus PSSI Masa Bakti 2023-2027 yang berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat 26/05/2023. Lazuardi"Olahraga ini merupakan tradisi turun-temurun pendahulu kita. Karena itu, upaya menjaga olahraga tradisional harus dilakukan dan tugas anak muda yang harus terus melestarikannya," ujar Dito. Dengan kolaborasi yang dilakukan oleh penggemar olahraga tradisional dengan anak muda, Dito optimistis olahraga yang menjadi bagian dari Desain Besar Olahraga Nasional DBON ini akan bisa menggelora sampai masa depan. "Olahraga tradisional menjadi bagian dari DBON, bisa didorong dari sisi mengupayakan masyarakat rajin berolahraga dengan model apa saja. Satu di antaranya olahraga tradisional. Bakal lebih bagus lagi, jika kabupaten dan kota juga menggelorakannya," tutur yang DiusungKementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora menggelar Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional POTRADNAS IX. itu, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan bahwa tema yang diusung pada POTRADNAS IX adalah "Olahraga Tradisional Lestari dan Bugarkan Indonesia". "Saat ini, anak-anak muda hobinya main gim online. Apa-apa mudah dari genggaman, tidak butuh banyak bergerak. Lama-lama ini kan ga baik dampaknya bagi anak muda, baik untuk fisik maupun mentalnya," papar Isnanta. "Anak muda itu kan butuh bergerak dan bersosialisasi. Makanya permainan dan olahraga tradisional harus terus dilestarikan dan dibudayakan di masyarakat hingga mampu menjadi pilihan permainan bagi anak-anak muda di Indonesia," 24 Medali"Kemenpora bersama Pemkab Kuningan dan instansi daerah lainnya terus saling bersinergi dalam mendukung penyelenggaraan POTRADNAS IX Tahun 2023," imbuh Isnanta. "Induk organisasi olahraga pencinta dan pelestari olahraga tradisional juga tak kalah serius dalam melestarikan dan mengembangkan permainan olahraga tradisional bersama remaja dan masyarakat agar semakin banyak yang menyukai dan menggemari permainan asli bangsa Indonesia," kata Isnanta. Sebanyak 24 medali emas, perak, dan perunggu akan diperebutkan pada POTRADNAS IX ditambah dengan total hadiah berupa uang pembinaan hingga puluhan juta rupiah.
Pertama saat menjungkit bambu kecil dan memukulkannya. Kedua, saat menangkap bambu yang dipukul oleh lawan. Kedua hal ini membutuhkan konsentrasi, sedikit saja gagal fokus maka pasti kita akan kalah. Bagi yang belum tahu, gatrik adalah permainan tradisional menggunakan dua batang bambu sepanjang 30 cm dan 15 cm.
Salah satu permainan tradisional Bali. Putri Aryaningsih Pada zaman dahulu, anak-anak aktif bergerak karena memiliki permainan-permainan tradisional yang biasanya dimainkan pada sore hari. Permainan ini membuat mereka banyak bersosialisasi, aktif bergerak, dan mendapatkan tubuh yang setiap daerah memiliki permainan tradisional. Apalagi di Bali, ada banyak permainan tradisional yang cukup unik untuk dimainkan. Permainan tradisional ini dulunya sangat populer di masyarakat sebelum datangnya gawai. Berikut ini deretan permainan tadisional unik Bali yang jarang terlihat. Baca Juga 5 Tradisi Unik Bali yang Berasal dari Karangasem 1. Deduplak Deduplak merupakan permainan tradisional Bali yang tercatat dalam Warisan Budaya Tak Benda WBTB pada tahun 2017. Permainan tradisional yang sangat sederhana ini bertujuan untuk membentuk dan membina watak melalui ini menggunakan potongan batok kelapa untuk berlari maupun berjalan. Deduplak berasal dari suara "plak" ketika batok kelapanya bermainnya sangat sederhana. Batok kelapa diberi tali, kemudian jempol kaki menjepit tali seperti menggunakan sandal jepit. Kedua tangan memegang tali dan menariknya begitu kaki melangkah. Baca Juga 10 Makanan Minuman Tradisional Bali yang jadi Warisan Budaya 2. Nyen Durine Nyen Durine terdiri dari dua kata. Yaitu nyen yang artinya siapa, dan durine artinya di belakang. Permainan ini dilakukan oleh beberapa orang ditunjuk sebagai penebak dan matanya ditutup oleh kain agar tidak bisa melihat. Pemain yang lain membentuk lingkaran, kemudian berjalan mengelilingi si penebak sambil si penebak berhasil menebak orang yang berada di belakangnya, maka orang yang berhasil dikenali tersebut bergiliran menjadi penebak. Permainan tradisional ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Siap-siapan tajen-tajenanPermainan ayam-ayaman. TV Permainan siap-siapan ayam-ayaman ini tidak menggunakan ayam. Permainan ini terdiri dari dua orang yang saling pemain harus mengangkat kaki sebelah posisi dengkleng. Posisi tangan bebas, sesuai kesepakatan. Ada yang tangan kirinya lurus ke depan dan tangan kanan memegang kaki yang diangkat, ada juga yang tidak memegang kaki yang pemain akan berusaha saling menjatuhkan dengan menabrakkan tubuhnya ke lawan. Siapa yang jatuh, ia yang kalah. Atau siapa yang kedua kakinya menyentuk tanah, ia yang kalah. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Tok lait kancingPermainan tok lait kancing. TV Permainan yang dimainkan oleh anak-anak ini menggambarkan bagaimana orang Bali dalam membangun rumah ini dimainkan minimal tiga orang anak dengan tubuh yang sama besar. Mereka kemudian berdiri saling memunggungi, dan masing-masing pemain mengaitkan satu kaki kakinya sudah terkait satu dengan yang lain, maka mereka mulai melompat-lompat sambil berputar. Selama bermain ini, biasanya mereka menyanyikan lagu Tok Lait Kancing. Permainan ini tercatat sebagai WBTB pada tahun Madul dulan Permainan tradisional yang tercatat sebagai WBTB pada tahun 2012 ini adalah permainan sembunyi-sembunyian ala Bali. Pemainnya minimal 5 orang. Satu orang bertindak sebagai pencari, dan lainnya dikatakan madul dulan, karena saat si pencari mencari orang yang bersembunyi dan menemukannya, maka ia harus menyebutkan kata "dul". Pemain yang bersembunyi juga harus menyebutkan kata "dul" saat kebali ke tempat asal si kamu sudah pernah memainkan permainan tradisional unik Bali di atas, atau justru baru tahu setelah membaca artikel ini? Permainan-permainan ini sudah jarang dimainkan lagi. Sebab anak-anak lebih dominan menggunakan gawainya untuk mencari hiburan. Permainan tradisional seakan hilang ditelan zaman. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
. 297 363 417 489 307 83 399 134

permainan tradisional jarang dipertandingkan karena