Terjadinyahubungan kerja, sistem komunikasi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terkait, sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan dan tidak mengalami keterlambatan. 5. Kebersihan alat - alat yang dipakai, material, dan juga lokasi proyek hendaknya perlu diperhatikan, sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan Fauzy Faisal Awaludin AS Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia fauzy Abstrak Air bersih fresh water merupakan kebutuhan yang utama bagi manusia di setiap negara. Ketersediaan air bersih harus tetap terjamin dalam waktu, kuantitas, dan kualitasnya. Kebutuhan air baik untuk kebutuhan domestik ataupun untuk industri terus meningkat dari tahun ke tahun. Ketersediaan seumber-sumber air semakin menipis yang sebagian besar disebabkan oleh pencemaran serta kerusakan lingkungan yang semakin parah. Masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih adalah masyarakat miskin yang berada di wilayah pedesaan. Jumlah air minum yang harus dipenuhi agar dapat mencapai syarat kesehatan adalah 86,4 liter/hari/orang. Air bersih sebagai infrastruktur kota sangat berperan dalam menunjang perkembangan kota, diataranya membutuhkan sistem perencanaan air bersih yang baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan pertumbuhan penduduknya. Penerapan teknologi dalam pembangunan sarana air bersih harus disesuaikan dengan tingkat kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Teknologi membran merupakan alternatif yang dapat diterapkan untuk mengolah air secara desentralisasi untuk komunitas perkotaan maupun untuk keperluan daerah pedesaan terpencil. Pengolahan limbah menggunakan membran memberikan efisiensi yang tinggi, pengoperasian mudah, energi yang dibutuhkan minimum, dan tanpa penggunaan bahan kimia. Penyediaan air bersih di daerah perkotaan Indonesia dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM dibawah pengawasan masing-masing pemerintah daerah. Penyediaan air di pedesaan dilakukan oleh pemerintah desa setempat dengan membangun bak penampung air terintegrasi yang nantinya dialirkan ke rumah penduduk. Kata kunci air bersih, pencemaran air, pengolahan air, membran, penyediaan air 1. Pendahuluan Air bersih fresh water merupakan suatu kebutuhan yang utama bagi manusia. Ketersediannya harus tetap terjamin dalam waktu, kuantitas, dan kualitsnya. Kebutuhan air bersih menjadi masalah di berbagai negara, terutama negara dengan jumlah penduduk yang tinggi. Permasalahan ini muncul karena permintaan demand tidak mampu diimbangi oleh persediaan supply. Permintaan terus bertambah sedangkan persediaan air cenderung berkurang karena berkurangnya debit sumber air baku, seperti mata air, sungai, danau dan air tanah sebagai akibat degradasi lingkungan Wenten, 2005. Pencemaran air di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia masih menjadi masalah serius. Pada tahun 2006, kerugian ekonomi Indonesia akibat wabah penyakit, kematian balita, dan penambahan biaya pengolahan air yang dipicu oleh kondisi sanitasi yang buruk diperkirakan mencapai USD 6,3 miliar. Pemerintah kota yang telah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL tersentralisasi hanya 11 kota diantara 95 kota lainnya. Kota yang telah memiliki IPAL, hanya sebagian rumah tangga yang dapat tersambung langsung dengan IPAL. Dengan demikian, sistem IPAL tersentralisasi hanya mencakup 2% penduduk Indonesia Tanaka, 2015. Menurut laporan Bank Dunia bahwa yang mengalami kesulitan mendapatkan air air bersih Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 adalah masyarakat miskin yang berada di daerah pedesaan. Menurut World Health Organization WHO jumlah air minum yang harus dipenuhi agar dapat mencapai syarat kesehatan adalah 86,4 liter/hari/orang. Sedangkan menurut Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum standar kebutuhan air minum untuk masyarakat pedesaan adalah 60 liter/hari/orang. Pada suatu kota, air akan mempengaruhi berbagai aspek yang meliputi kesehatan masyarakat, ekonomi, sosial dan peningkatan kehidupan kota itu sendiri. Air bersih sebagai infrastruktur kota sangat berperan dalam menunjang perkembangan kota, diataranya membutuhkan sistem perencanaan air bersih yang baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan pertumbuhan penduduknya. Pengelolaan sistem penyediaan air bersih yang layak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan aktifitas perkotaan secara keseluruhan dapat meningkatkan produktivitas kota Raharjo, 2008. Dalam membuat perencanaan pembangunan sarana air bersih perlu dipertimbangkan beberapa kendala, seperti masih adanya sarana pengolah air bersih yang dibangun belum berfungsi secara optimal, dikarenakan kurangnya keterlibatan masyarakat setempat baik dalam perencanaan, konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan. Air masih dianggap sebagai sesuatu yang dapat diperoleh secara gratis, sehingga masyarakat tidak peduli terhadap masalah pembiayaan untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana air minum. Penerapan teknologi dalam pembangunan sarana air bersih harus disesuaikan dengan tingkat kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Dengan demikian pemanfaatan sistem teknologi tersebut dapat optimal dan berkembang Mokoginta dkk., 2014. 2. Sumber dan Dampak Pencemaran Air Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan adalah masuk dan dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh atau akibat kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Aktifitas manusia dapat menghasilkan zat sisa berupa limbah yang berwujud padat, gas, dan cair. Limbah yang dibuang ke udara, ke permukaan tanah atau wilayah-wilayah perairan dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara. Ketiga jenis pencemaran tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya. Bertambahnya jumlah manusia sebanding dengan kebutuhannya tehadap air. Namun pada saat ini, ketersediaan air secara kuantitas dan kualitas semakin menurun. Oleh karena itu, wilayah perkotaan dan pedesaan terancam mengalami krisis air bersih. Permasalahan tersebut salahsatunya diakibatkan oleh masuknya limbah ke badan sungai, danau dan atau air tanah. Sungai merupakan salahsatu sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Bagi manusia sungai dapat digunakan untuk kegiatan domestik, pertanian, dan atau industri. Keberadaan benda asing yang mengakibatkan air tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya secara normal disebut pencemaran air. Pencemaran air merupakan masalah regional maupun internasional yang harus dikendalikan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air, pencemaran air didefinisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen yang lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak lagi berfungsi sesuai dengan peruntukannya Pasal 1 ayat 2. Sumber pencemaran air dapat terjadi secara alami dan buatan. Pencemaran secara alami diakibatkan oleh letusan gunung, bencana banjir, longsor, dan lain lain. Sedangkan pencemaran buatan diakibatkan oleh perilaku buruk manusia dalam membuang limbah sembarangan, berupa buangan rumah tangga, sarana industri, galian tambang, dan aktifitas pertanian. Di daerah pedesaan pencemaran air umumnya disebabkan oleh limbah rumah tangga secara sembarangan, pertanian, dan peternakan. Air limbah rumah tangga yang dibuang tanpa Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 diolah terlebih dahulu melalui selokan di sekitar rumah yang langsung menuju sungai. Sebagian besar selokan tempat dibuangnya limbah tidak ditutup. Pada daerah datar, air menggenang dan limbah dapat membusuk. Genangan tersebut dapat mengakibatkan berbagai penyakit dan menimbulkan bau tidak sedap. Penggunaan pupuk sebagai pertisida secara berlebihan pada pertanian dapat menimbulkan dampak negatif pada ekosistem air. Sungai atau danau tempat bermuara limbah tersebut menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak terkendali diatas permukaan air. Hal tersebut dapat menyebabkan kehidupan organisme di dalamnya tidak berjalan baik. Sementara itu, penanganan yang tidak tepat terhadap kotoran atau sisa makan ternak berpotensi mencemari perairan Masduki dkk., 2007. Di daerah perkotaan pencemaran air umumnya disebabkan oleh perilaku penduduk yang membuang sembarangan ke sungai dan pembuangan limbah industri yang tidak memenuhi baku mutu lingkungan. Sebagian penduduk pinggiran sungai di kota-kota besar Indonesia, penduduk biasa menggunakan sarana untuk mandi, cuci, dan kakus MCK. MCK tersebut digunakan untuk mandi, buang air, dan mencuci pakaian. Dari sekitar 100 juta orang di perkotaan, 18 juta orang diantaranya belum mempunyai WC. Rumah tangga yang mempunyai WC biasanya menggunakan septic tank untuk mengolah air limbah WC. Namun, pengolahan septic tank yang tidak memadai menyebabkan air olahannya mencemari air bawah tanah. Sementara itu, air limbah industri cenderung mengandung zat anorganik yang sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Zat-zat berbahaya tersebut dapat mencemari perairan yang dilaluinya Tanaka, 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pencemaran adalah toksisitas, konsentrasi, lama waktu paparan, dan volum. Ciri-ciri fisik air yang telah tercemar sebagai berikut 1. Air tercemar kromium dan materi oranganik berwarna kekuningan. Air tercemar besi berwarna merah kekuningan. Sementara pengotor berupa lumpur memberikan warna merah kecoklatan. 2. Kekeruhan menandakan air tanah telah tercemar oleh koloid bio zat yang lekat seperti getah atau lem. Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh. 3. Polutan berupa mineral membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar. 4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen. 5. Rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai. 6. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi. Indikator-indikator fisika dan kimia yang digunakan untuk mengetahui pencemaran air diantarannya 1. Indikator keasaman pH, air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH sekitar 6,5-7,5 apabila pH air melibihi angkat ersebut maka air sudah dalam keadaan tercemar. 2. Oksigen terlarut DO, digunakan untuk degradasi senyawa organik dalam air, oksigen dalam air ini dihasilkan dari hasil fotosintesis algae. 3. Kebutuhan oksigen biokimia BOD, merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme pengurai untuk menguraikan zat organik dalam keadaan aerob. 4. Kebutuhan oksigen kimiawi COD, merupakan jumlah oksigen yang diperlukan oleh bahan buangan yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun sukar didegradasi. Menurut hasil pemantauan Kementrian Lingkungan Hidup terhadap kualitas air sungai, sebanyak 22 sungai yang terdata pada Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 tahun 2005 dan 2008 mengalami peningkatan pencemaran air. Sebanyak 16 diantaranya dikategorikan tercemar berat. Pencemaran air yang terjadi di perkotaan dan pedesaan dapat berdampak pada kehidupan biota air, kualitas air, kesehatan, dan estetika disekitarnya. Dampak-dampak tersebut diantaranya 1. Dampak terhadap kehidupan biota air berhubungan dengan banyaknya zat pencemar pada air limbah menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Hal tersebut, mengakibatkan kehidupan oranganisme di dalam air terganggu perkembangannya. 2. Dampak terhadap kualitas air berhubungan dengan limbah rumah tangga. Salahsatunya penggunaan septic tank yang tidak memadai. Hal tersebut menyebabkan tercemarnya air tanah. diketahui bahwa spiteng atau tempat penyimpanan limbah terdapat di tanah sementara air tanah 3. Dampak terhadap kesehatan berhubungan dengan mikroba atau bakteri yang masuk ke dalam badan air. Mikroba dan bakteri pathogen ini membawa banyak menjadi sumber penyakit pada manusia. Penyakit yang ditimbulkan diantaranya adalah kolera, diare dan sebagainya. 4. Dampak terhadap estetika lingkungan disebabkan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Pada tahun 2006, kerugian ekonomi Indonesia akibat wabah penyakit, kematian balita, dan penambahan biaya pengolahan air yang dipicu oleh kondisi sanitasi yang buruk diperkirakan mencapai USD 6,3 miliar Tanaka, 2015. 3. Kebutuhan Air Bersih Air merupakan kebutuhan bagi kehidupan. Semua makhluk membutuhkan air dalam kehidupannya, sehingga tanpa air dapat dipastikan tidak ada kehidupan. Keberadaan air di setiap lokasi dipengaruhi oelh adanya siklus air Triatmadja, 2007. Kebutuhan air di perkotaan dan pedesaan dibagi menjadi dua, yaitu air domestik dan air non domestik. 1. Kebutuhan Air Domestik Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air bagi para penduduk untuk kepentingan kehidupan sehari-hari. lebih luas dari sekedar makanan dan minuman yang dikonsumsi melalui mulut, air bersih diperlukan untuk berbagai kepentingan yang saat ini merupakan kebutuhan pokok, seperti mandi, dan mencuci atau berbagai bentuk kebersihan lainnya. Pedoman Teknis Air Bersih IKK Pedesaan, 1990. Kebutuhan air domestik untuk kota dibagi dalam beberapa kategori, yaitu Kota kategori I Metropolitan Kota kategori II Kota Besar Kota kategori III Kota Sedang Kota kategori IV Kota Kecil Kota Kategori V Desa Kriteria perencanaan air bersih pada masing-masing kategori disajikan pada Tabel 1 berikut Tabel 1. Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk Konsumsi Unit Sambungan Rumah SR Liter/orang/hari Konsumsi Unit Hidran HU Liter/orang/hari Konsumsi Unit Non domestik Niaga Kecil Liter/orang/hari Niaga Besar Liter/orang/hari Industri Besar Liter/detik/ha Pariwisata Liter/detik/ha 1000-5000 Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 Jumlah Jiwa Per SR Jiwa Jumlah Jiwa Per HU Jiwa Sisa Tekan Di Penyediaan Distribusi Meter Volume Reservoir % Max Day Demand Sumber Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, 1996 Tabel 1. Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk Lanjutan Konsumsi Unit Sambungan Rumah SR Liter/orang/hari Konsumsi Unit Hidran HU Liter/orang/hari Konsumsi Unit Non domestik Niaga Kecil Liter/orang/hari Niaga Besar Liter/orang/hari Industri Besar Liter/detik/ha Pariwisata Liter/detik/ha Jumlah Jiwa Per SR Jiwa Jumlah Jiwa Per HU Jiwa Sisa Tekan Di Penyediaan Distribusi Meter Volume Reservoir % Max Day Demand Sumber Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, 1996 2. Kebutuhan Air Non Domestik Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih untuk sarana dan prasarana daerah yang teridentifikasi ada atau bakal ada berdasarkan rencana tata ruang. Sarana dan prasarana berupa kepentingan sosial/umum seperti pendidikan, tempat ibadah, kesehatan, dan keperluan komersial, seperti perhotelan, kantor, restoran, keperluan industri, pariwisata, pelabuhan, perhubungan dan lain-lain. Pedoman Teknis Air Bersih IKK Pedesaan, 1990. Kebutuhan air non domestik menurut kriteria perencanaan pada Dinas Pekerjaan Umum PU dapat disajikan pada Tabel 2, 3, dan 4 berikut Tabel 2. Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kategori I, II, III, dan IV Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 Sumber Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, 1996 Tabel 3. Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kategori V Desa Sumber Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, 1996 Tabel 4. Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kategori Lain Stasiun KA dan Terminal Bus Sumber Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, 1996 4. Teknologi Membran untuk Pengolahan Air Secara Desentralisasi Teknologi pengolahan air menggunakan membran menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan proses konvensional. Aplikasi teknologi membran menggunakan energi yang rendah, pemisahan berbasis membran tidak berdasarkan hasil kesetimbangan fasa yang menggunakan banyak energi. Keuntungan lainnya adalah desain modul membran sangat sederahana kompak, mudah dioperasikan, dan tidak membutuhkan peralatan tambahan dalam jumlah banyak. Aplikasi membran untuk pengolahan air tidak membutuhkan penambahan bahan-bahan kimia koagulan, flokulan sehingga ramah bagi lingkungan Wenten, 1997. Proses membran yang dikenal luas dalam pengolahan air adalah proses membran berbasis gaya dorong tekanan seperti membran mikrofiltrasi MF, ultrafiltrasi UF, nanofiltrasi NF, dan reverse osmosis RO. Karakteristik masing-masing disajikan pada Tabel 6 berikut Tabel 5. Perbandingan Proses-Proses Pemisahan dengan Membran Nanofiltrasi & Reverse Osmosis Proses pemisahan antar partikel Proses pemisahan antar molekul Proses pemisahan antar zat terlarut dengan berat molekul rendah garam, glukosa, laktosa, dan micropollutans Tekanan osmotik diabaikan, tanpa memperhitungkan adanya polarisasi konsentrasi Tekanan osmotik diabaikan, tanpa mempertimbangkan adanya polarisasi konsentrasi Tekanan osmotik tinggi, sekitar 1-25 bar Tekanan yang digunakan rendah <2 bar Tekanan yang digunakan rendah 1-10 bar Tekanan yang digunakan tinggi 1-25 bar Struktur asimetrik dan struktur simetrik Ketebalan dari lapisan pemisah Simetrik = 10-150 µm Asimetrik = 1 µm Ketebalan dari lapisan pemisah = 0,1-1 µm Ketebalan dari lapisan pemisah = 0,1-1 µm Pemisahan berdasarkan ukuran partikel Pemisahan berdasarkan ukuran partikel Pemisahan berdasarkan perbedaan di dalam kelarutan dan difusivitas Sumber Wenten, 1997 Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 Selain proses menggunakan membran seperti diatas, proses membran lain yaitu EDI elektrodeionisasi merupakan proses yang umum digunakan di industri mikroelektronik. Selain industri air minum, industri farmasi dan medis juga merupakan industri yang kerap menggunakan proses membran dalam pengolahan airnya. Sistem membran terintegrasi dapat digunakan untuk mengolah air secara desentralisasi. Konsep dan pengoperasian teknologi membran yang relatif sederhana memungkinkan peran masyarakat dalam pengoperasiannya. Teknologi membran memberikan efisiensi yang tinggi terhadap bahan baku dan potensi daur ulang by-product sehingga dapat memaksimalkan perolehan produk. Selain itu, konstruksi membran yang modular memudahkan melakukan scale-up untuk kapasitas pemakaian yang lebih besar Wenten, 2015. Khusus untuk daerah pedesaan terpencil dan kondisi bencara, teknologi membran banyak diaplikasikan dalam penyediaan air bersih dan air minum. Kemampuan teknologi membran ultrafiltasi dalam menghasilkan air berkualitas hanya dalam satu tahap saja, tanpa penggunaan bahan kimia, merupakan kelebihan dibandingkan dengan teknologi konvensional yang ada. Konsumsi energi dapat diminimumkan, bahkan unit-unit filtrasi dapat dioperasikan tanpa listrik sekalipun. Teknologi ini telah diaplikasikan dalam penanganan bencana tsunami dan gempa bumi Aceh dan Sumatra Utara Wenten, 2010. Teknologi membran portabel merupakan solusi air untuk komunitas di masa depan. Konstruksi teknologi ini merupakan modul tunggal yang mengintegrasikan tiga tahap filtrasi, yaitu karbon aktif, membran hollow fine fiber, dan bioceramic. Karbon aktif mengurangi bau tidak sedap, senyawa organik, dan residu klorin. Membran hollow fine fiber dapat menghilangkan hampir 100% koloid, bakteri, virus, dan seluruh partikulat penyebab turbiditas. Bioceramic berfungsi sebagai agen alkalinitas dan meningkatkan kualitas anti oksidan dan meningkatkan kesegaran air minum. Produksi air menggunakan teknologi ini dapat dilakukan secara kontinyu dengan kualitas tinggi yang jernih dan segar. Pengoperasiannya tanpa listrik, dapat di-backwash, dan portabel, cocok untuk aktivitas luar ruangan dan darurat dengan kapasitas 250 mL/pompaan Wenten, 2010. 5. Penyediaan Air Bersih Pendekatan pola lama dalam pembangunan membagi sektor ke dalam sub-sektor pedesaan dan perkotaan seperti diperlihatkan pada Gambar 1 terdapat garis yang jelas antara keduanya, yaitu batas wilayah administrasi. Batasan tersebut menjadi pembagian tanggung jawab dalam pendanaan dan pengelolaannya. Berdasarkan pola tersebut, penyediaan air bersih di pedesaan pada masa lalu banyak yang menggunakan model satu desa single village, artinya suatu proyek air bersih dibangun untuk melayani penduduk dalam satu desa. Cakupan wilayah dibatasi oleh wilayah administrasi desa. Demikian pula pengelolaannya biasanya masuk ke dalam struktur pemerintahan desa. PerkotaanBesar, padat, pusat komersil,dan pertahanan Saling tergantungPedesaanKecil, tersebar, terasingbertani, memenuhi kebutuhan sendiriUkuran permukiman/jumlah penduduk/batas administrasif/waktu/kepadatanGambar 1. Klasifikasi Permukiman dalam Perkotaan dan Pedesaan Sumber Adaptasi Masduki dkk., 2007 Model lain dari penyediaan air di pedesaan adalah multi-village system lebih dari satu desa. Model ini relatif lebih kompleks dibanding model satu desa, baik ditinjau dari aspek teknis maupun pengelolaannya. Ada dua sistem distribusi pada multi-village system, yaitu a. Sumber air di satu desa digunakan untuk melayani penduduk di beberapa desa lain b. Air dari kota seperti dari PDAM disalurkan ke beberapa desa di sekitar kota Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 Sistem penyediaan air bersih terdiri dari sistem tranmisi dan sistem distribusi. Sistem transmisi air baku adalah sistem pengaliran air dari sumber air ke lokasi pengelolaan air atau ke titik awal jaringan distribusi. Bangunan-bangunan yang terdapat dalam sistem transmisi terdiri dari bak pelepas tekan BPT, free intake, dan bronkaptering. Sistem pendistribusian air biasanya terdiri dari reservoir dan jaringan pipa. Reservoir merupakan bangunan penampung air minum sebelum dilakukan pendistribusian ke pelanggan atau masyarakat. Reservoir dapat diletakkan di dalam tanah atau di atas tanah dalam bentuk menara/tower. Jaringan pipa merupakan saluran tertutup yang memiliki penampung lingkaran untuk mengalirkan air dengan tampang aliran penuh. Sistem jaringan pipa terdiri dari jaringan pipa transmisi dan jaringan pipa distribusi. Beberapa jenis jaringan pipa yang biasa digunakan disajikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Beberapa Jenis Pipa yang Biasa Digunakan Murah, mudah ditemukan di pedesaan Ringan, mudah diangkut dan dipasang, tidak bereaksi dengan air Ringan, mudah diangkut dan dipasang, tidak bereaksi dengan air, panjang bisa mencapai 100 m tanpa sambungan untuk diameter kecil Berat, transportasi dan insulasi lebih mahal Sumber Triatmadja, 2008 Proses pemilihan teknologi tergantung pada strategi dasar yang diambil oleh perencana dan kecendrungan umum dalam sector air bersih dan sanitasi. Pada tahap analisis, aspek yang menjadi bahan pertimbangan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap implementasi teknologi penyediaan air bersih dan sanitasi. Beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih teknologi tepat guna adalah aspek sosial, kesehatan, teknologi, ekonomi finansial, institusional, dan lingkungan. Aspek yang berpengaruh terhadap pemilihan teknologi penyediaan air bersih dan sanitasi meliputi aspek teknis, lingkungan, institusional, kemasyarakatan dan manajerial, dan aspek finansial. Pemilihan teknologi penyediaan air bersih dinyatakan dengan model konsep yang dibangun oleh The Institute of Universidad del Valle Colombia. Model konsep tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 berikut Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 Teknologi yang umum digunakanKemampuan dan kemauan membayarAnalisis biayaEfisiensi teknologiKetersediaan sumber daya dan bahanSosial budaya lokalPilihan TeknologiSustainabilityLevel 0 dan 1Level 2Level 6Level 5Level 4Level 3Gambar 2. Skema Umum Model Konsep Pemilihan Teknologi Sumber Adaptasi The Institute of Universidad del Valle Colombia Penyediaan air bersih di daerah perkotaan Indonesia dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM dibawah pengawasan masing-masing pemerintah daerah. PDAM bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan air bersih. Biasanya air yang bersumber dari mata air atau sungai dilakukan penanganan sampai air memenuhi spesifikasi untuk dialirkan ke rumah tangga yang membutuhkan. Beberapa pelaku industri biasanya mempunyai pengolahan air sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Pelaku industri yang tidak mempunyai pengolahan air biasanya membeli kepada PDAM atau pihak berwenang di kawasan industri setempat. Penyediaan air di pedesaan dilakukan oleh pemerintah desa setempat dengan membangun bak penampung air terintegrasi yang nantinya dialirkan ke rumah penduduk. Kebanyakan penduduk desa biasanya mempunyai sumur sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Hanya apabila terjadi kejadian luar biasa, seperti kemarau panjang, gunung meletus, banjir, dan longsor penduduk membutuhkan bantuan air bersih dari pihak pemerintah daerah. Pemerintah daerah memiliki kendaraan khusus yang mengangkut air bersih untuk dibagikan ke bak-bak penampung yang terdapat di setiap kampung. Penyediaan air di perkotaan dan pedesaan seringkali tidak sesuai dengan kehendak penduduk baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal tersebut disebabkan oleh persediaan air yang semakin berkurang. Krisis yang terjadi disebabkan berkurangnya cadangan air di sumbernya maupun oleh pencemaran lingkungan. 6. Kesimpulan dan Tantangan Permasalahan pencemaran air di perkotaan dan pedesaan dapat diatasi dengan adanya kerjasama dari tiga elemen penting yaitu, perguruan tinggi, pemerintah, dan pengusaha. Peran perguruan tinggi sebagai lembaga peneliti dan pengembangan teknologi yang tepat guna dan dapat diaplikasikan secara efektif dan efisien. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan harus mampu membuat kebijakan strategis bagi masyarakat dan mulai melirik teknologi pengolahan air terkini dibanding pengolahan konvensional. Dukungan dari pihak pengusaha bisnis juga diperlukan untuk menunjang program-program dari pemerintah dengan menginventasikan modalnya ke bidang teknologi pengolahan dan penyediaan air bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Pengembangan teknologi harus relevan sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Seringkali teknologi yang canggih dan terbaru tidak dapat berjalan karena masyarakat yang belum siap dengan kehadiran teknologi tersebut. Permasalahan ekonomi juga dapat menjadi penghambat ketika teknologi yang diterapkan memerlukan biaya investasi Fauzy Faisal Awaludin AS, Permasalahan Pencemaran dan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan dan Pedesaan, 2015 yang besar. Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL merupakan teknologi pengolahan limbah dalam jumlah besar. IPAL terintegrasi sangat efisien dan ekonomis sehingga cocok di daerah Indonesia. Teknologi membran merupakan alternatif lain yang dapat diterapkan untuk mengolah air yang tercemar. Teknologi membran terintegrasi dapat dimanfaatkan untuk mengolah air secara desentralisasi. Khusus untuk daerah terpencil pedesaan dan kondisi bencana. Teknologi membran ultrafiltasi portabel dapat diaplikasikan dalam penyediaan air bersih dan air minum. Pengoperasian teknologi ini relatif sederhana, memberikan efisiensi yang besar, dan mengkonsumsi energi yang minimum. Hal yang paling utama dalam menangani permasalahan pencemaran air adalah membangun komunikasi dan kerjasama yang lancar diantara pemerintah, masyarakat dan pihak lainnya. Pembinaan sumber daya manusia SDM dan pengembangan jaringan kerjasama perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air. Pelatihan terstruktur yang biasa dilakukan oleh pusat pengembangan teknologi tepat guna pengolahan limbah cari PUSTEKLIM kepada masyarakat dan program-program seperti program kali bersih PROKASIH perlu digalakan lagi agar dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis air yang terjadi di perkotaan dan pedesaan. Daftar Pustaka Komalia, Kiki., Indrawan, Ivan., Analisis Pemakaian Air Bersih PDAM Untuk Kita Pematang Siantar, Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatra Utara. Masduki, Ali., Hadi, Wahyono., Endah, Noor., Soedjono, Edddy. S, Teknologi Penyediaan Air Bersih Pedesaan Studi Kasus di Kabupaten Mojokerto, Program Pascasarjana Teknik Sipil, FTSP, ITS, 2007. Mokoginta, Fachruddin., Halim, Fuad., Kawet, Lingkan., Jasin, Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Desa Lobong, Desa Muntoi, dan Desa Inuau Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi, 2014. Raharjo, P. Nugro, Masalah Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Tiga Desa Di Kabupaten Ende, Pusat Teknologi Lingkungan, BPPT, 2008. Setiadi, T., Suwardiyono., Wenten, Treatment of Textile Waste Water by a Coupling of Activated Sludge Process with Membrane Separation, Department of Chemical Engineering, Institut Teknologi Bandung, 2005. Sukadana, Perencanaan dan kajian Teknis Sistem Perpipaan Air Bersih di Desa Kenderan-Gianyar, Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana. Syahril, Nurdin, Kajian Manajemen Proyek Penyediaan Air Bersih Perkotaan Daerah Berbukit dengan Sumber Air Sungai, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Tanaka, Nao, Teknologi Tepat Guna & Dunia Alternatif, Kelompok Gramedia Jakarta, 2015. Wenten, Membran Untuk Pengolahan Air, Institut Teknologi Bandung, 1997. Wenten, Teknologi Membran Dalam Pengolahan Air dan Limbah, Konferensi Persatuan Insinyur Indonesia, Institut Teknologi Bandung, 2005. Wenten, Teknologi Membran dan Aplikasinya di Indonesia, Diktat Kuliah Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, 2010. Wenten, Aryanti, Hakim, Khoiruddin, Karakterisasi Membran, Diktat Kuliah Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, 2011. Wenten, Teknologi Membran Prospek dan Tantangannya, Diktat Kuliah Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, 2015. ... Degradasi lingkungan juga menjadi salah satu penyebab berkurangnya sumber air baku seperti mata air, sungai, danau, dan air tanah Awaludin, 2015 194 ...Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih umunnya adalah masyarakat miskin yang berada di wilayah pedesaan. Sumber air utama bagi masyarakat terpencil di pesisir Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat berasal dari muara Sungai Kapuas. Air tersebut merupakan air gambut dan payau. Penerapan teknologi dalam pembangunan sarana air bersih harus disesuaikan dengan tingkat kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini pembuatan sarana pengolahan air bersih dengan metoda filtrasi menggunakan media filter dari bahan baku lokal. Metoda pelaksanaan berupa pelatihan penggunaan media filtrasi berupa pasir koral, kaolin, dan karbon aktif dalam pengolahan air. Berdasarkan evaluasi kegiatan, penggunaan bahan lokal yang murah, mudah didapat dan diolah pada pengolahan air akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di daerah pesisir. Hal ini juga sangat mendukung proses keberlangsungan dan keberlanjutan penggunaan instalasi pengolahan air oleh masyarakat secara mandiri.... Global climate change impacts water resources in the world, including in Indonesia [6]. Moreover, the need for clean water always increases from year to year, while pollution and damage, which cause the loss of water sources, continue to occur [7]. Indonesia accounts for 6% of the world's water resources, but ironically, most of the areas in Nusa Tenggara Timur, Java, Bali, and Sulawesi experience a shortage of clean water supplies [8]. ...... Research on the analysis of environmental pollution has been carried out by several researchers beforehand such as those stated by Awaludin [10]. Groundwater pollution in Bandung has reached a very alarming level. ...MarianaMuhammad Zaki Mahidin A. TalebSafarul AufaEnvironment is a habitat for all living things in the universe. Therefore, it must be preserved, especially on the surface and ground water. Environmental pollution in almost all over the world recently has been in a very alarming level. The main focus of this paper is to analyze the level of pollution on the surface and ground water that is influenced by industrial activities and other human activities. The method used in this research is field and laboratory investigations, and the material analyzed is the surface water and ground water samples. The analysis shows that industrial activities and human activities carried out so far correlated to the occurrence of pollution on the surface and ground water. The analysis showed that the heavy metal Ph at the highest water level of mg/L was recorded in Lhokseumawe City. While the highest heavy metal Ph was also found in Lhokseumawe City by mg/L. The results of the analysis of heavy metals in groundwater analyzed at the three locations show that Lhokseumawe City is also the highest with mg/L compared to Bireuen and Aceh Utara District. While Aceh Utara District has the highest pollution for heavy metals Pb of mg/L. Thus, there needs to be a supervision in active industries so that environmental pollution can always be stable in the future.... Urban areas are known for their high population density, which may bring about pollution issues [4]. For instance, the majority of urban populations have unfortunately developed a behavior of discarding their refuses directly to the river, and there is a growing number in industrial estates that dispose of improperly treated wastes into the environment, introducing pollutants to waters [5]. Since contaminants can affect the overall quality of waters, human activities are often associated with the reduced usability of several bodies of water [6]. ...Setu Babakan in the City of Jakarta Selatan contributes economically as a water tourist attraction. With its location in an urban area, growing human activities in its surroundings pose threats of contamination and reduction to its water quality. This research set out to analyze the water quality based on the Class II water quality standard issued in the Governmental Regulation No. 82 of 2001, determine the water quality index, and assess the pollution loading capacity of Setu Babakan. It drew on primary data collected by sampling water at four points in the inlet, middle, and outlet. The parameters observed were temperature, TDS, TSS, pH, nitrate, phosphate, detergent, BOD, and COD, using the CCME method to determine the water quality index and the Regulation of the Minister of Environment No. 28 of 2009 to examine the pollutant loading capacity. The results showed that 1 the pH, TSS, BOD, COD, phosphate, and detergents levels had exceeded the water quality standards, 2 the water quality index of Setu Babakan was categorized as marginal to fair, and 3 this body of water could no longer carry pollutant loads that contributed to TSS, BOD, and COD accumulation.... Jarak sumur galian dengan saluran pembuangan air limbah SPAL bekas mandi maupun cucian memiliki jarak kurang dari 10 m. Menurut Awaludin [13] , di daerah pedesaan pencemaran air umumnya disebabkan oleh limbah rumah tangga secara sembarangan, pertanian, dan peternakan. Air limbah rumah tangga yang dibuang tanpa diolah terlebih dahulu melalui selokan di sekitar rumah yang langsung menuju sungai. ... Iga MaligaAbdul HamidSanitasi berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat dalam aspek air bersih dan sarana pembuangan sampah. Banyak penyakit yang disebabkan oleh buruknya sanitasi sehingga akses sanitasi layak menjadi salah satu hak asasi manusia yang wajib didapatkan oleh setiap warga masyarakat yang ditetapkan oleh PBB. Faktor air bersih dan sarana pembuangan sampah menjadi hal dasar yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di Desa Kukin, merupakan salah satu desa tertinggal di Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aspek sanitasi layak yang seharusnya sudah terpenuhi di masyarakat akan tetapi masih ditemukan di lapangan bahwa aspek tersebut belum terpenuhi 100%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan sanitasi terutama pada aspek air bersih dan pembuangan sampah serta pola Buang Air Besar Sembarangan BABS. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 223 orang responden yang tersebar pada 5 dusun yang diambil dengan proses random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 78,3 % responden membiarkan sampahnya ditumpuk begitu saja dan sisanya adalah dibakar sebanyak 21,7%. Aspek sampah pada penelitian ini masih belum mendapatkan pengelolaan lebih lanjut karena alasan keterbatasan sarana dan prasarana. Terkait dengan aspek air bersih, 76% sumber air bersih yang digunakan berasa dan 24% sisanya tidak berwarna dan tidak berasa. Terakhir, terkait dengan aspek Buang Air Besar Sembarangan BABS 52% responden memilih menggunakan septic tank, 40% responden memilih membuang air besar di got, melakukan BAB di sungai 5% dan 3% responden memilih opsi lain-lain.... The presence of matter which results in water not meeting the quality standard and cannot be used normally is called water pollution [5]. According to Government Regulation No. 20 of 1990 concerning Water Pollution Control that water pollution is defined as the entry of living things, substances, energy, and / or other components into water by human activities so that the water quality drops to a certain level which causes water no longer function according to its designation. ...Turbidity has an indication that the liquid has been contaminated. In the testing process, turbidity in water can only be measured by sampling. To be able to maintain the quality of water, required a tool that can monitor and measure the level of turbidity of water in real time. water turbidity sensor SEN0189 is a sensor that works by measuring the amount of light from infrared led into the phototransistor that will produce the output voltage on the sensor. The study was conducted to be able to characterize the ability of sensors in detecting water turbidity. The method used is to test the sensors using sediment soil that has been filtered with a diameter of <60μm to be added into the pond containing 1 liter of water. The results show that the greater the concentration of sediment dissolved in the water pool the sensor output voltage will be smaller. The sensor has a sensitivity of and the output voltage when the sensor detects 0 NTU is volts with 5V operating voltage and the sensor can detect water turbidity linearly within the test range NTU to research was conducted to investigate the capability of a coupling of activated sludge and microfiltration processes with backflushing technique to reduce organic carbon and color in textile wastewater. In this study, the optimum condition of membrane operation was obtained at m/s cross-flow velocity CFV and bar transmembrane pressure TMP. On the other hand, the optimum condition of backflushing technique was obtained at bar pressure applied for 1 second at interval. With this optimum condition, the flux was relatively stable at L/m 2 .h for all SRT. At steady state, the effluent COD decreased with increasing SRT. The COD removal was more than 82 % and color removal was more than 95 %. The microorganisms involved in the system were found to be slow-growing microorganisms. Therefore, the coupling of activated sludge and membrane separation processes successfully proceeded to treat textile wastewater. Complete solids removal as well as a significant degree of organic and color removal was achieved. Sludge production was also low amounting to less than g dried cells/ g COD removed. Thus, the treatment of unsettled textile wastewater to a tertiary effluent quality in a single unit process was made research was conducted to investigate the capability of a coupling of activated sludge and microfiltration process with backflushing technique to reduce organic carbon and color in textile wastewater. This study shows that the optimum condition of membrane operation obtained at m/s cross-flow velocity CFV and bar transmembrane pressure TMP. The optimum condition of backflushing technique obtained at bar pressure for 1 second with minute interval. With this optimum condition, the flux was relatively stable at L/m 2 .h for all SRT. At steady state, the effluent COD decreased with increasing SRT. The COD removal was more than 82 % and color removal was more than 95 %. The microorganisms involved in the system was found to be slow-growing microorganisms. Therefore, it can be concluded that the coupling of activated sludge and membrane separation processes was successfully used to treat textile wastewater. As well as achieving complete solids removal, a significant degree of organic and color removal, it also achieved a low sludge production less than than g dried cells/ g COD removed. Thus, the treatment of unsettled textile wastewater to a tertiary effluent quality in a single unit process is now Pemakaian Air Bersih PDAM Untuk Kita Pematang Siantar, Departemen Teknik SipilKiki KomaliaIvan IndrawanKomalia, Kiki., Indrawan, Ivan., Analisis Pemakaian Air Bersih PDAM Untuk Kita Pematang Siantar, Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatra Sistem Penyediaan Air Bersih Desa LobongFachruddin MokogintaHalimFuadKawetLingkanM I JasinMokoginta, Fachruddin., Halim, Fuad., Kawet, Lingkan., Jasin, Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Desa Lobong, Desa Muntoi, dan Desa Inuau Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi, dan kajian Teknis Sistem Perpipaan Air Bersih di Desa Kenderan-GianyarI G SukadanaSukadana, Perencanaan dan kajian Teknis Sistem Perpipaan Air Bersih di Desa Kenderan-Gianyar, Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Manajemen Proyek Penyediaan Air Bersih Perkotaan Daerah Berbukit dengan Sumber Air SungaiNurdin SyahrilSyahril, Nurdin, Kajian Manajemen Proyek Penyediaan Air Bersih Perkotaan Daerah Berbukit dengan Sumber Air Sungai, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas G WentenP T P AryantiA N HakimKarakterisasi KhoiruddinMembranWenten, Aryanti, Hakim, Khoiruddin, Karakterisasi Membran, Diktat Kuliah Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, dan Tantangannya, Diktat Kuliah Teknik KimiaI G WentenTeknologi MembranWenten, Teknologi Membran Prospek dan Tantangannya, Diktat Kuliah Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, 2015.
satuatau para pihak yang bersengketa. DLH Provinsi DLH Kab/Kota Penyelesaian sengketa LH skala provinsi: 1. Lokasi dan dampaknya bersifat lintas kab/kota; 2. Tdk diselesaikan oleh bupati/walkot dan/atau diserahkan bupati/walkota kpd gubernur; 3. Dimohonkan o/ salah satu atau para pihak yang bersengketa. Penyelesaian sengketa LH skala Kab/kota: 1.
Air bersih merupakan kebutuhan pokok semua manusia. Kita tidak bisa hidup tanpa air dengan catatan beberapa hari mungkin masih bisa. Apakah kamu dapat membayangkan bagaimana sulitnya hidup tanpa air bersih? Sulitnya mencari air jika ingin mandi dan membersihkan diri agar segar setelah lelah seharian beraktivitas, sulitnya mencari air minum ketika sedang haus setelah melakukan olahraga. Tentu itu adalah hal yang sangat ingin kamu hindari. Baca Juga Stakeholder Pengelola Air Bersih di Indonesia Jumlah Manusia VS Ketersediaan Air Air bersih bukan hanya kebutuhan ribuan atau jutaan manusia. Menurut Worldmeters, jumlah manusia di bumi hingga tahun 2021 yaitu 7,8 miliar. Miliaran manusia tersebut termasuk kamu membutuhkan air yang dapat dikonsumsi. Menurut LPPM IPB, walaupun 72% permukaan bumi terisi air namun hanya 3% diantaranya yang merupakan air tawar. Hanya 3% itulah yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Kebutuhan air setiap individu bisa saja berbeda-beda dan dapat dipengaruhi oleh keadaan geografis dan karakteristik individu tersebut Sistyanto dan Hadi, 2012. Untuk kebutuhan rumah biasanya kamu akan menggunakan air seperti pada memasak, mandi, mencuci, dan minum. Sedangkan industry memakai air untuk berbagai hal seperti melarutkan suatu senyawa, zat kimia, mencuci mesin, merendam bahan baku, dan lain-lain. Lembaga Penyedia Distribusi Air Usaha pemenuhan kebutuhan air di Indonesia sendiri dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah melalui PDAM Perusahaan Daerah Air Minum, Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat PAMSIMAS, hingga mandiri seperti rumah yang mempunyai sumur baik sumur gali ataupun sumur bor sendiri untuk mendapatkan air yang ada di tanah Dalam menggunakan fasilitas air tersebut bisa saja terjadi beberapa masalah ketika distribusi air menuju rumahmu. Beberapa hal atau masalah yang mungkin terjadi misalnya 1. Ketersediaan Air Kurang Menentu Di beberapa daerah di Indonesia, air tidak selalu tersedia. Musim hujan merupakan musim yang mereka tunggu karena pada saat itu biasanya ketersediaan air lebih terjamin. Sedangkan pada musim kemarau beberapa daerah mengalami kekeringan. Parahnya lagi apabila PDAM belum menjangkau daerah tersebut maka penduduk hanya bisa membeli air yang didistribusikan melalui transportasi seperti truk dan mobil yang memiliki bak penampung. Kualitas air di suatu daerah berbeda-beda tergantung dengan letaknya. Daerah di topografi pegunungan biasanya memiliki ketersediaan air tanah yang melimpah Sistyanto dan Hadi, 2012. Sedangkan di daerah kapur karst biasanya pada musim kemarau lebih rentan untuk kekurangan air. “Sementara ribuan penduduk di daerah Wonogiri dan Gunung Kidul itu setiap puncak musim kering harus membeli air dari Kota Yogyakarta untuk keperluan minum. Mandi saja belum tentu sehari sekali. Kondisi ini dirasakan betul 544 Kepala Keluarga atau jiwa di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko,Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah”Joko Sulistyo anggota pecinta alam KMP Giri Bahama, Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Solo dikutip dari 2. Kondisi Air yang Kurang Layak Konsumsi Letak suatu daerah sangat memengaruhi air tanahnya. Daerah di sekitar pantai di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat misalnya. Di sana air tanah bersifat asin dan kurang nyaman jika digunakan untuk mandi. Kulit yang dibersihkan dengan air tersebut biasanya bukan menjadi segar namun justru meninggalkan rasa lengket. Airnya sendiri juga terasa asin sehingga kurang cocok untuk dijadikan air minum. Selain air yang asin, air yang terkontaminasi berbagai senyawa kimia juga merupakan ancaman bagi rumah penduduk yang memanfaatkan air tanah di sekitar daerah industri. Pengelolaan limbah yang belum baik membuat sebuah industri terkadang membuang limbahnya sembarangan entah itu di sungai maupun di lahan sekitar pabriknya. Zat-zat kimia yang terdapat di limbah berpotensi mencemari air tanah sehingga juga mengancam kesehatan penduduk yang rumahnya terletak di sekitar pabrik tersebut. Keluhan Pelanggan Terhadap Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM seringkali mengalami masalah dalam mendistribusikan air mereka. Masalah tersebut memicu beberapa keluhan pelanggan yaitu masyarakat. Seperti yang dikutip dari bahwa pelanggan meminta PDAM responsif dalam menangani keluhan ketika mereka membutuhkan konsultasi air ketika aliran air yang seharusnya mengalir justru mati. Dalam menanggapi masalah tersebut, pemerintah setempat akhirnya memanfaatkan teknologi informasi agar pengaduan masyarakat bisa tersampaikan secara efektif. Sedangkan di Rembang masyarakat mengeluhkan debit air dari PDAM menurun. Pemerintah Daerah Kabupaten justru sudah menerapkan website yang khusus untuk pengaduan dan konsultasi air bagi masyarakatnya. Dalam laman yang disebut Laras Online itu, masyarakat dapat langsung mengajukan keluhan dimana pihak pemerintah daerah akan menjawab dengan respon Tindak Lanjut di halaman yang sama. Laras Online Pemkab Bogor Layanan SIAB Konsultasi dari Siaga Air Bersih Indonesia SIAB Indonesia juga menyediakan layanan yang dapat membantu berbagai pihak untuk mengirim keluhan mengenai keadaan air di tempat mereka. Dengan membuka laman SIAB Konsultasi, masyarakat bisa melakukan konsultas air secara gratis. Dalam laman tersebut tersedia 2 jenis layanan keluhan yaitu 1. Konsultasi Air Singkat Di dalam segmen konsultasi singkat ini, kamu dapat memilih masalah air mana yang cocok dengan masalah airmu. Kemudian akan muncul jawaban ketika kamu memasukkan pilihan. 2. Konsultasi Air Lebih Lanjut Jika kamu memiliki masalah dengan airmu yang tidak ada solusinya di segmen konsultasi singkat maka dapat melakukan konsultasi di segmen ini. Pada jendela konsultasi singkat, kamu dapat mengunggah foto keadaan air dan membuat keluhan yang sesuai dengan masalah airmu. Sebelum masuk ke jendela ini, kamu perlu registrasi akun terlebih dahulu. Referensi Sistyanto, N. A., & Hadi, M. P. 2012. Penggunaan Air Domestik dan Willingness to Pay Air Bersih PDAM Di Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Jurnal Bumi Indonesia, 13.
Kebutuhanakan air bersih terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga kapasitas debit air yang diperlukan semakin meningkat pula. Bagi akademik : Sebagai mutu pembelajaran bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 3. Bagi masyarakat : Sebagai masukan yang dapat Batasan Masalah Mengingat sangat luasnya permasalahan yang bisa
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Karena untuk mendapatkan air yang bersih, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan ketergantungan manusia terhadap air pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat. Masalah air merupakan masalah yang utama, baik masalah penyediaan air bersih di kota dan di desa, pencemaran air, serta masalah penyaluran dan pengelolaan air buangan penduduk dan industri. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahluk di dunia. Oleh karena itu, seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia berbagai upaya dilakukan untuk menyediakan air bersih yang aman bagi kesehatan. Adapun air yang sehat harus memenuhi empat kretiria parameter, yaitu sebagai berikut Pertama adalah parameter fisik yang meliputi padatan terlarut, kekeruhan , warna, rasa, bau, dan suhu. Kedua adalah parameter kimiawi yang terdiri atas berbagai ion, senyawa beracun, kandungan oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen kimia. Ketiga adalah parameter biologis meliputi jenis dan kandungan mikrooganisme baik hewan maupun tumbuhan. Keempat adalah parameter radioaktif meliputi kandungan bahan – bahan radioaktif. Indonesia memiliki 6% potensi air dunia atau 2 % potensi air di Asia Pasifik. Tapi ironisnya, setiap tahun Indonesia mengalami krisis air bersih secara kualitas maupun kuantitas. Sumber air alam semakin menyusut dan air bersih olahan semakin mahal. Sebanyak 13 sungai yang melewati ibukota Indonesia bahkan tercemar bakteri E-coli, termasuk 70 persen air tanahnya. Di Indonesia, masalah air bersih merupakan masalah klasik yang tidak kunjung usai diberantas. Pada tahun 2013 ini, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 250 juta jiwa. Dari jumlah yang begitu banyak, hanya sekitar 20% saja yang memiliki akses terhadap air bersih. Itu pun kebanyakan dari daerah perkotaan yang menikmati air bersih. Sedangkan sisanya, sekitar 80% dari rakyat Indonesia masih mengkomsumsi air yang bisa dikatakan hampir tidak layak dan bahkan tidak layak untuk dikomsumsi. Mengatasi Permasalahan Air Bersih Dengan Membuat Penampungan Air Hujan Air merupakan hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa air. Bahkan fakta membuktikan bahwa manusia dapat menahan lapar lebih lama daripada menahan haus. Coba bayangkan apa jadinya apabila kita kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan kita. Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis, memiliki curah hujan rata-rata diatas 2 meter per tahun. Yang artinya kalau semua air hujan yang turun tidak mengalir ke mana-mana, tidak meresap dan tidak menguap maka Indonesia terendam setinggi 2 meter. Jumlah yang terlalu banyak, sehingga malah menimbulkan keluhan. Kita senang di hari-hari pertama musim hujan, lalu mengeluh di hari-hari berikutnya dan sangat lega ketika musim hujan akhirnya benar-benar pergi. Dengan curah hujan yang demikian tinggi, seharusnya air hujan bisa dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber air bersih di Indonesia. Sayangnya, ketika curah hujan di Indonesia cukup tinggi, masyarakat masih jarang yang memanfaatkannya. Air hujan yang begitu berlimpah, lebih banyak terbuang sia-sia dibanding untuk dimanfaatkan. Sedangkan saat curah hujan sangat rendah, masyarakat justru kekurangan air. Hal ini menjadi suatu ironi yang tidak terelakkan ketika negara lain yang curah hujannya terbatas bisa memanfaatkan air hujan dengan sangat baik seperti Inggris. Dengan curah hujan hanya sekitar 700 mm/tahun saja, Inggris tidak pernah mengalami kekurangan air. Mereka membangun danau-danau buatan untuk menampung air hujan, sehingga pada saat musim kemarau datang mereka tetap memiliki cadangan air. Oleh karena itu, air hujan perlu dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif, jika tidak ingin kekurangan air bersih saat musim kemarau. Lantas bagaimana cara memanfaatkan air hujan tersebut? Banyak cara untuk memanfaatkan air hujan tersebut, salah satunya adalah dengan membuat Penampungan Air Hujan PAH. Dari pengalaman saya sejak kecil, air bersih merupakan salah satu permasalahan utama di daerah saya. Namun, permasalahan tersebut tidak membuat warga kehabisan akal untuk mendapatkan air bersih. Salah satu cara warga untuk mendapatkan air bersih adalah dengan menampung air hujan saat musim hujan tiba. Cara ini sangat efektif untuk mendapatkan air bersih, walaupun tidak semua bak Penampungan Air Hujan yang dibuat oleh warga mampu bertahan selama musim kemarau. Dengan membuat bangunan penampungan air hujan, warga secara tidak langsung telah memberikan contoh penyediaan air baku mandiri dengan sistem pemanenan air hujan, meskipun saat penggunaannya berlangsung singkat. Di daerah saya, bak Penampungan Air Hujan dengan kedalaman 4 meter sudah termasuk dengan ketinggian 1 meter diatas tanah, dapat bertahan 3-4 bulan pemakaian. [caption id="attachment_292868" align="aligncenter" width="353" caption="Sumber Ilustrasi Gambar Pada dasarnya, bangunan Penampungan Air Hujan sangat sederhana cara pembuatannya. Adapun cara warga membuat bak penampungan air hujan dan cara kerjanya adalah sebagai berikut Pertama-tamawarga menggali tanah disekitar tempat tinggal mereka dengan diameter 1,5-2,5 meter. Dengan diameter tersebut, warga menggali sesuai dengan keinginan dan kemampuan finansial yang mereka miliki. Setelah kedalaman galian sesuai dengan yang di inginkan, maka dilakukan plesteran dan acian agar nanti musim hujan bisa digunakan untuk menampung air hujan. Sebelum musim hujan tiba, bak penampungan yang sudah selesai pengerjaannya dibuatkan penutup, baik dengan menutup langsung dengan plat beton atau dengan membuatkan penutup dari bambu/kayu. Setelah penutup selesai dikerjakan, maka bagian terakhir adalah dengan membuat saluran air yang dihubungkan dengan atap rumah. Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan mengenai pemanfaatan air hujan. Semoga pengalaman yang saya tuliskan lewat artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca, Salam Kompasianer. Makassar, 17 November 2013 Penulis Arif Rahman Sumber Referensi Lihat Catatan Selengkapnya
Danketergantungan manusia terhadap air pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat. Masalah air merupakan masalah yang utama, baik masalah penyediaan air bersih di kota dan di desa, pencemaran air, serta masalah penyaluran dan pengelolaan air buangan penduduk dan industri.
Ilustrasi Kelangkaan air. Foto istimewa JAKARTA - Krisis air bersih tentunya memberi pengaruh yang cukup besar bagi setiap makhluk hidup yang tinggal di bumi. Hal tersebut dapat terjadi karena air adalah salah satu unsur terpenting yang menunjang kehidupan bagi seluruh krisis air bersih tentunya tidak hanya terjadi di satu daerah tertentu, tetapi juga pada beberapa daerah yang ada di Indonesia. Permasalahan kelangkaan air ini berakar dari perolehan sumber air bersih yang memburuk dan juga ketersediaan sumber air yang yang menjadi penyebab krisis air bersih dapat berupa perubahan iklim, populasi yang meningkat, dan beberapa akar masalah lainnya. Tidak hanya di Indonesia, di beberapa belahan dunia lain pun mendapatkan dampak yang sama dari fenomena Science Daily, kelangkaan air terjadi di setiap benua dan sekitar 2,8 miliar orang di seluruh dunia mendapatkan dampak, setidaknya selama kurun waktu satu bulan dalam satu penyebab krisis air bersihJika ditinjau dari peta dunia dan posisi geografisnya, wilayah Indonesia memiliki 6 persen persediaan air dunia, atau sekitar 21 persen persediaan air pasifik. Namun, kenyataannya Indonesia masih saja terkena dampak krisis air bersih karena beberapa hal, di antaranya sebagai berikut1. Polusi AirPolusi air terjadi karena pestisida dan pupuk yang hanyut dari aktivitas pertanian. Selain itu dapat juga disebabkan limbah industri, dan hal paling sederhana yang masih kerap terjadi dalam kehidupan masyarakat kita adalah pembuangan kotoran manusia di sungai tanpa melibatkan instalasi pengolahan lainnya dapat berupa tumpahan minyak di tanah, dan juga kebocoran air limbah dari tempat sampah yang merembes ke dalam tanah, sehingga menyebabkan pencemaran air Sistem pertanianPada aktivitas pertanian, mayoritas petani memanfaatkan air tawar yang tersedia. Sayangnya, 60 persen dari air itu terbuang, sebab metode pertanian yang digunakan kurang bahkan tidak efisien. Hal lainnya dapat juga disebabkan sistem irigasi yang bocor. Selain itu, pestisida dan pupuk yang hanyut di sungai sudah semestinya Over PopulasiKetika populasi meningkat tinggi seiring dengan laju pertumbuhan, tentu permintaan sumber daya baru akan menghasilkan tekanan tambahan pada sumber-sumber air bersih. Kemungkinan terburuk lainnya adalah keanekaragaman hayati yang mulai KekeringanDaerah yang tidak mendapatkan curah hujan yang cukup akan mengalami peristiwa kekeringan yang berkepanjangan. Terlebih pada saat musim kemarau melanda. Namun, ada beberapa daerah yang dilanda kekeringan dalam waktu sangat lama saat daerah lain mengalami kekeringan pada masa krisis air bersihKrisis air bersih tentunya memberikan dampak yang cukup serius bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Berikut beberapa dampak yang dapat terjadi1. Kelaparan merajalelaDiperkirakan bahwa pemanfaatan global air untuk irigasi dan pertanian mencapai 70 persen, dan sisanya digunakan untuk keperluan air mengalami kelangkaan, maka aktivitas cocok tanam oleh para petani akan terhambat dan memberi dampak besar bagi kebutuhan pokok hidup manusia lainnya, hewan akan mati, karena pasokan makanan terhenti. Hal tersebut berpengaruh pula pada persediaan pasokan daging. Singkatnya, krisis air bersih menyebabkan kelaparan secara massal bagi manusia dan hewan yang hidup di daerah Menurunnya standar kehidupanUntuk mempertahankan operasional, sekolah, restoran, rumah sakit, hotel, dan berbagai bisnis lainnya membutuhkan air bersih agar kebersihan dan kesehatan terjaga. Jika hal tersebut terganggu, tentu akan memberi dampak kerugian ekonomi yang sangat manufaktur dan industri, kegiatan pertambangan, dan bisnis komersial semuanya membutuhkan air dalam jumlah besar untuk berkembang. Kegiatan ekonomi yang tersendat karena krisis air, berarti tingkat kemiskinan akan berpotensi naik lebih Hilangnya Lahan BasahLebih dari separuh lahan basah di planet bumi telah hilang sejak tahun 1990, dan sebagian besar disebabkan oleh persediaan air yang langka. Lahan basah telah menjadi kering hingga kehilangan kemampuan alami untuk menahan Kerusakan EkosistemKetika krisis air terjadi, maka hal yang paling mengerikan adalah adanya penggurunan, manusia yang kehilangan tumbuhan, dan kematian pada satwa liar maupun hewan peliharaan. Selanjutnya, bencana ekologi menyebabkan kekurangan makanan dan kualitas hidup yang Penyakit Mulai BermunculanKelangkaan air yang terjadi dapat memberi dampak yang lebih serius, yaitu penyakit kulit, atau penyakit lainnya. Pada sejumlah kasus, orang-orang yang tertimpa masalah tersebut terjangkit penyakit serius hingga menyebabkan Smart WaterTahun 2030 diprediksi terjadi krisis air bersih di beberapa belahan dunia. Karena itulah berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia direkomendasikan untuk menerapkan teknologi Smart Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Hedi Santoso mengatakan, pada tahun 2030 masyarakat dunia akan menghadapi defisit air mencapai 40 persen dalam kondisi iklim yang sama atau bahkan lebih buruk daripada yang terjadi saat ini di sejumlah negara. Krisis air bersih disebabkan kombinasi dari tiga faktor yaitu pertumbuhan populasi dan perubahan demografi, urbanisasi, dan perubahan Kompas, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Hedi Santoso mengatakan, masyarakat internasional akan menghadapi defisit air mencapai 40 persen dalam kondisi cuaca yang sama atau bahkan lebih buruk daripada yang terjadi di sejumlah negara saat itulah perusahaan Schneider Electric memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan memperkenalkan sebuah produk arsitektur EcoStruxure. Sistem arsitektur EcoStruxure™ for Water and Wastewater tersebut diyakini dapat membantu menghasilkan air dengan kualitas tinggi, di samping dapat melakukan purifikasi air limbah berkelanjutan, dan efisiensi EcoStruxure™ for Water and Wastewater telah banyak difungsikan dalam proyek-proyek pengelolaan air dan air limbah di seluruh dunia. Di antaranya adalah Anglian Water di Inggris, Shuqaiq 3 di Arab Saudi, pabrik pengolahan air limbah di California, dan Herning Water di undang investor asingSementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR berencana mengajak investor dari luar negeri untuk berinvestasi pada Sistem Penyediaan Air Minum SPAM di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai target 10 juta sambungan rumah SR untuk air minum selama periode 5 tahun ke depan, yakni tahun yang mendorong Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR bersama Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia Perpamsi memiliki rencana akan memberikan informasi berbahasa Inggris kepada investor Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Yudha Mediawan menjelaskan, orang asing tidak mengetahui proyek apa yang dapat mereka investasikan di Indonesia. Selama ini, mereka hanya mengetahui melalui secondary data data sekunder seperti saat ini, tercatat telah ada investasi asing masuk dari Korea Selatan melalui Exim Bank untuk proyek SPAM Regional Karian-Serpong. Yudha mengatakan, investor Korea Selatan tersebut bisa berinvestasi di SPAM Regional Karian-Serpong karena mengenal beberapa orang di Kementerian terbaru, SPAM Regional Karian-Serpong diprakarsai konsorsium K-Water, LG International dan PT Adhi Karya Persero Tbk dengan nilai investasi sekitar Rp 2,21 triliun. Lingkup kerja samanya berupa pembangunan unit produksi dan transmisi pipa air curah 25,2 kilometer dalam masa 30 tersebut menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU unsolicited pemrakarsa swasta. SPAM Regional Karian-Serpong ini memiliki kapasitas liter per detik untuk memberikan akses air minum bagi SR di tiga wilayah, antara lain Kota Tangerang, Tangerang Selatan, serta DKI berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
2017atas doa dan semangat yang diberikan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini. 12. Sahabat-sahabat terbaikku (Wening, Rosa, Nola, Aulia, Khori, Affan) atas doa dan perhatiannya. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.
. 385 11 320 340 329 368 471 77
sebutkan pihak pihak yang mengalami permasalahan air bersih